"Generasi Bisu" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelompok orang yang tumbuh atau hidup dalam kondisi sosial dan budaya di mana mereka cenderung tidak menyuarakan pendapat atau mengalami tekanan untuk tetap diam. Istilah ini bisa merujuk ke beberapa konteks berbeda, tergantung penggunaannya:
1. Dalam Konteks Sejarah Global
"Silent Generation" (Generasi Bisu) merujuk pada generasi yang lahir antara 1928 hingga 1945, yaitu antara masa Depresi Besar dan Perang Dunia II serta awal Perang Dingin. Ciri khas dari generasi ini:
Tumbuh dalam masa penuh ketidakpastian dan konflik global.
Dikenal patuh, rajin bekerja, dan tidak banyak menentang norma sosial.
Kurang vokal dalam urusan politik dan sosial (meskipun beberapa anggota menjadi pemimpin gerakan di kemudian hari).
2. Dalam Konteks Sosial dan Budaya Modern (Indonesia atau Asia Tenggara)
"Generasi Bisu" bisa juga digunakan secara metaforis untuk menggambarkan:
Generasi muda atau tua yang tidak bersuara karena takut akan sanksi sosial, tekanan budaya, atau otoritarianisme.
Mereka yang tidak memiliki akses atau ruang aman untuk mengekspresikan diri (secara politik, sosial, atau emosional).
Generasi yang "dibisukan" oleh sistem pendidikan yang terlalu menekankan kepatuhan dibandingkan kreativitas dan kritik.
3. Dalam Kritik Sosial
Istilah ini sering digunakan untuk mengkritik:
Minimnya kebebasan berpendapat.
Budaya diam yang diwariskan atau dipelihara, misalnya: tabu bicara soal politik, seksualitas, atau ketidakadilan.
Generasi yang terlalu fokus pada kenyamanan dan menghindari konflik.
Labels: Generasi Manusia
0 Comments:
Post a Comment
<< Home