Fakta Lengkap Dosen Viral UIN Malang: Imam Muslimin, Konflik Joyogrand, hingga Aksi Guling-Guling
- Get link
- X
- Other Apps
Kasus dosen UIN Malang bernama Imam Muslimin baru-baru ini menjadi sorotan publik. Pria yang juga dikenal dengan sapaan Yai Mim itu viral setelah videonya terlibat pertikaian dengan warga di Perumahan Joyogrand, Malang, tersebar luas di media sosial.
Tak hanya adu mulut, Imam Muslimin bahkan sempat melakukan aksi guling-guling di jalan yang langsung menarik perhatian warganet. Dari sinilah istilah “dosen guling-guling” ramai dibicarakan. Lantas, siapa sebenarnya Imam Muslimin dan bagaimana kronologi kasus yang membuatnya viral?
Profil Singkat Imam Muslimin
Imam Muslimin merupakan salah satu dosen yang pernah mengajar di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang). Ia dikenal aktif di lingkungan akademik sekaligus memiliki julukan Yai Mim.
Sebelum kasus ini mencuat, namanya jarang terdengar di publik. Namun setelah video perseteruannya viral, banyak media mulai menyoroti perjalanan kariernya, terutama statusnya sebagai dosen pascasarjana di UIN Malang.
Kronologi Konflik dengan Warga Joyogrand
Kasus ini bermula dari sengketa tanah antara Imam Muslimin dengan tetangganya yang bernama Sahara. Persoalan batas lahan itu memicu ketegangan hingga berujung pada adu mulut di kawasan Joyogrand.
Dalam salah satu rekaman video yang viral, terlihat Imam Muslimin berdebat dengan warga setempat. Peristiwa itu memancing perhatian banyak orang karena terjadi di lingkungan perumahan elit di Kota Malang.
Menurut keterangan beberapa warga, konflik ini sebenarnya sudah berlangsung cukup lama. Namun baru belakangan mencuat ke publik setelah ada dokumentasi video yang beredar di media sosial.
Aksi Viral “Guling-Guling” yang Bikin Heboh
Momen yang paling menyedot perhatian adalah ketika Imam Muslimin melakukan aksi guling-guling di jalan saat cekcok dengan warga. Aksi tersebut direkam dan diunggah ke media sosial, hingga akhirnya menjadi trending di TikTok, Twitter/X, dan Facebook.
Banyak netizen yang heran sekaligus terhibur dengan aksinya. Sebagian menyebutnya sebagai cara mencari perhatian, sementara yang lain menilai itu sebagai bentuk protes unik terhadap situasi yang ia hadapi.
Karena viralnya video tersebut, Imam Muslimin pun dijuluki netizen sebagai “dosen guling-guling.”
Sanksi dari Kampus UIN Malang
Pihak kampus UIN Malang akhirnya angkat bicara terkait kasus ini. Melalui pernyataan resmi, UIN Malang menyampaikan bahwa mereka menonaktifkan Imam Muslimin dari status dosen aktif.
Keputusan ini diambil untuk menjaga nama baik institusi sekaligus memberikan ruang bagi proses hukum maupun mediasi yang sedang berjalan. Setelah dinonaktifkan, Imam Muslimin juga dikabarkan mengajukan pengunduran diri sebagai dosen pascasarjana.
Langkah tersebut menjadi salah satu titik penting dalam perjalanan kasus yang terus menjadi perhatian publik.
Klarifikasi & Versi Imam Muslimin
Tak tinggal diam, Imam Muslimin memberikan klarifikasi terkait kejadian yang membuatnya viral. Ia menegaskan bahwa peristiwa tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan narasi yang beredar di media sosial.
Menurutnya, banyak potongan video yang beredar tidak menggambarkan situasi sebenarnya. Imam Muslimin merasa dirinya difitnah dan dikorbankan dalam konflik yang seharusnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Ia juga menyinggung soal masalah tanah yang menjadi pemicu utama. Baginya, persoalan itu hanyalah kesalahpahaman yang kemudian diperbesar hingga menjadi konsumsi publik.
Reaksi Publik & Netizen
Reaksi masyarakat terhadap kasus ini sangat beragam. Ada yang mengecam tindakan Imam Muslimin karena dianggap tidak pantas dilakukan oleh seorang akademisi. Namun ada pula yang bersimpati setelah mendengar versinya.
Di media sosial, diskusi soal kasus ini bahkan sempat “balik arah”. Awalnya banyak yang menertawakan aksi guling-gulingnya, namun setelah klarifikasi keluar, sebagian netizen justru mulai mempertanyakan motif di balik penyebaran video tersebut.
Fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam membentuk opini publik, sekaligus menggambarkan bagaimana narasi bisa berubah hanya karena satu video viral.
Penutup
Kasus Imam Muslimin, dosen UIN Malang viral ini menjadi salah satu contoh bagaimana konflik pribadi bisa mendadak jadi konsumsi publik di era digital. Dari sengketa tanah, pertikaian dengan tetangga, hingga aksi guling-guling yang membuatnya dikenal luas, semua terbungkus dalam sorotan media dan perdebatan netizen.
Apapun akhir dari kasus ini, yang jelas, peristiwa ini menjadi pengingat bahwa seorang publik figur—termasuk dosen—harus berhati-hati menjaga sikap, karena kamera bisa ada di mana saja dan opini publik bisa terbentuk secepat kilat.
๐ Bagaimana menurutmu, apakah Imam Muslimin korban fitnah atau memang salah langkah? Tulis pendapatmu di kolom komentar!
- Get link
- X
- Other Apps
Comments