Gaya Sosial Media Palsu

Gaya Sosial Media Palsu

“Gaya Sosial Media Palsu” biasanya merujuk pada tampilan atau persona yang ditampilkan di media sosial yang tidak mencerminkan kehidupan nyata seseorang. Ciri-cirinya antara lain:

Kemewahan yang Terpoles

Menampilkan mobil mewah, liburan eksklusif, atau pakaian mahal — meskipun sebenarnya dipinjam, disewa, atau hanya digunakan untuk foto.

Mengunggah kehidupan “sempurna” yang sangat dikurasi.

Quote Bijak + Gaya Hidup

Caption seperti: “Kerja keras dalam diam, biarkan sukses yang berbicara.” sambil berfoto di rooftop kafe mahal.

Gaya seolah-olah jadi motivator atau “guru kehidupan”, padahal motivasinya untuk personal branding.

Pencitraan Filantropi atau Dermawan

Foto sedang “menolong” orang lain — sering dibuat dengan pose dramatis atau rekayasa yang disengaja untuk menuai simpati atau kekaguman.

Flexing Halus (Humble Brag)

Contoh: “Gak nyangka bisa ke Paris lagi tahun ini. Semua karena doa dan kerja keras…” → padahal hanya transit bandara atau bahkan diedit.

Setting Palsu

Lokasi mewah tapi hanya dipakai untuk sesi foto (seperti co-working space yang eksklusif, villa teman, atau tempat umum dengan sudut strategis).

Edit Berlebihan

Wajah dan tubuh diubah agar tampak lebih menarik, dengan filter ekstrem, AI enhancement, atau hasil manipulasi digital.

Comments