Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, atau lebih dikenal dengan sebutan Kraton Jogja, adalah pusat kebudayaan dan pemerintahan Kesultanan Yogyakarta yang terletak di pusat Kota Yogyakarta, Indonesia. Dibangun pada tahun 1755 oleh Sultan Hamengku Buwono I, kraton ini dirancang dengan filosofi mendalam yang mencerminkan kosmologi Jawa, menghadap ke utara menuju Gunung Merapi dan selatan menuju Laut Selatan.

🏛️ Sejarah Singkat

Kraton ini didirikan setelah Perjanjian Giyanti pada tahun 1755, yang membagi Kesultanan Mataram menjadi dua bagian: Surakarta dan Yogyakarta. Sultan Hamengku Buwono I memilih lokasi yang sebelumnya merupakan daerah rawa bernama Umbul Pachetokan, yang kemudian dikeringkan untuk pembangunan kraton .

Pada tahun 1812, kraton sempat diserang dan dibakar oleh pasukan Inggris di bawah pimpinan Sir Stamford Raffles. Namun, sebagian besar bangunan kraton yang ada sekarang merupakan hasil pemugaran pada masa Sultan Hamengku Buwono VIII (1921–1939) dan Sultan Hamengku Buwono IX (1940–1988).

🏯 Arsitektur dan Filosofi

Kraton ini memiliki desain arsitektur Jawa yang khas, dengan bangunan utama menghadap ke utara dan selatan, mencerminkan garis kosmologi antara Gunung Merapi dan Laut Selatan. Bangunan utama disebut Pagelaran, tempat berlangsungnya upacara dan pertemuan resmi. Di dalam kraton juga terdapat Regol Donopratomo, gerbang yang dijaga oleh dua patung dwarapala bernama Cingkarabala dan Balaupata, yang melambangkan kebaikan dan kebijaksanaan.

🎭 Pertunjukan Seni

Kraton Jogja dikenal dengan ragam pertunjukan seni tradisional, seperti:

Wayang Kulit: Pertunjukan wayang kulit yang menampilkan cerita epik Mahabharata dan Ramayana.

Wayang Wong: Drama tari yang menggambarkan cerita wayang dengan penari manusia.

Gamelan dan Tembang Macapat: Pertunjukan musik tradisional Jawa yang diiringi dengan tembang (nyanyian) klasik.

Pertunjukan ini biasanya digelar di Bangsal Sri Manganti dan dapat disaksikan oleh pengunjung pada hari Selasa hingga Minggu, pukul 08.30–14.00 WIB.

🎟️ Tiket Masuk dan Jam Operasional

Jam Buka: Setiap hari Selasa hingga Minggu, pukul 08.30–14.00 WIB.

Harga Tiket:

Wisatawan Domestik: Rp15.000 (dewasa), Rp10.000 (anak-anak).

Wisatawan Mancanegara: Rp25.000 (dewasa), Rp20.000 (anak-anak).

Anak Usia 0–2 Tahun: Gratis.

Tiket ini mencakup akses ke area kraton dan pertunjukan seni tanpa biaya tambahan.

📍 Lokasi dan Akses

Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat terletak di Jl. Rotowijayan No. 1, Yogyakarta. Lokasinya sangat strategis, berada di pusat kota dan dekat dengan berbagai destinasi wisata lain seperti Titik Nol Kilometer, Alun-Alun Utara, dan Jalan Malioboro. Pengunjung dapat menggunakan transportasi umum, becak, atau berjalan kaki dari pusat kota untuk mencapai kraton ini.

🏛️ Fasilitas Tambahan

Selain menikmati arsitektur dan pertunjukan seni, pengunjung juga dapat mengunjungi beberapa fasilitas menarik di dalam kompleks kraton:

Museum Kereta: Menampilkan koleksi kereta kuda kerajaan, termasuk yang berusia lebih dari 100 tahun.

Museum Batik: Memamerkan berbagai kain batik dengan corak khas dan alat-alat pembatik tradisional.

Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat bukan hanya sebagai simbol kejayaan sejarah, tetapi juga sebagai pusat pelestarian budaya dan seni Jawa yang hidup hingga saat ini. Kunjungan ke kraton ini akan memberikan pengalaman mendalam tentang warisan budaya Yogyakarta yang kaya dan beragam.

Comments